SUASANA MUDIK BAGI YANG BELUM PERNAH MUDIK


Setiap liburan Lebaran datang,saya hanya sebatas merasakan suasana hening di perumahan saya yang berada di Kota Bogor..Saat orang-orang sibuk dengan acara merayakan hari raya Idul Fitri dengan mengepak ataupun menyiampkan barang-barang untuk keperluan pulang kampong,saya tidak pernah merasakannya.Mungkin karena saya yang memang tidak merayakan Lebaran itu sendiri dank arena memang saya tidak memiliki kampung halaman.Orang tua saya juga asal tempat kelahirannya memang bukan dari luar kota.Papah saya berasal dari Kota Hujan,Bogor.Lalu Mamah saya berasal dari daerah yang bertetanggaan dengan Kota Bogor,yaitu dari Kota Depok.Jadi dari asal-usul orang tua pun sudah d pastikan saya sudah tinggal di kampung halaman saya sendiri.

Lalu jika dilhat dari sisi lain yaitu yang sebelumnya saya bilang kalau keluarga saya memang tidak merayakan hari raya Idul Fitri.Keluarga saya benar-benar keluarga besar yang jika dilihat dari Papah itu berjumlah delapan bersaudara.Lalu dari Mamah juga dari delapan bersaudara.Dari keluarga itu keluarga saya benar-benar lengkap dalam hal keyakinan atau agama dari agama yang sudah di sah kan di Indonesia semuanya terdapat di dalam keluarga besar saya dari Budha,Hindu,Islam,Katholik,Kristen,Kong Huchu.Tetapi bukan berarti untuk bersilaturahmi ke keluarga yang merayakan hari raya Idul Fitri tersebut itu harus pergi dengan bepergian ke luar kota.Karena dari keluarga Papah saya saja yang keluarganya merayakan Idul Fitri itu bertempat tinggal di Kota Bogor.Dan yang dari keluarga Mamah saya bertempat tinggal di Cijantung daerah yang memang cukup jauh dari rumah saya tapi tidak dapat dikatan mudik karena hanya sekedar kumpul-kumpul saja dan memang itu bukan kampung halaman keluarga saya.

Itu jika dilihat dari dua aspek yang menyebabkan saya belum pernah merasakan mudik sama sekali.Pada saat suasana libur Lebaran saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,karena memang di titipin rumah tetangga sekitar rumah saya,dan juga karena pada saat Lebaran segala warung toko ataupun tempat perbelanjaan di daerah perumhan saya tutup selama Lebaran kesatu dan kedua,baru pada saat Lebaran ketiga mulai beraktifitas kembali.

Dan pada Lebaran yang baru kita semua lewati kemarin,untuk ketiga kalinya berturut-turut saya hanya diam di rumah dan hanya beres-beres rumah sendirian.Karena pada tahun pertama sebelumnya saya disuruh jaga rumah karena kedua orang tua saya pergi ke Kota Bandung.Lalu tahun kedua sebelumnya saya pun melakoni aktifitas yang sama seperti pada saat Lebaran sebelumnya,hanya jaga rumah dan beres-beres tiap harinya karena kedua orang tua saya pergi ke pantai Pangandaran daerah yang masih berada dalam wilayah Kota Bandung,Jawa Barat.Dan pada Lebaran yang kemarin saya pun melakukan kesibukan yang sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya karena pada setiap hari raya besar pun toko saya memang tutup untuk menghormati setiap umat beragama yang merayakannya,dan juga karena kedua orang tua saya pergi ke daerah Pantai Selatan yaitu Pantai Plabuan Ratu selama beberapa hari.

Baru pada hari keempat setelah Lebaran hari pertama kesibukan saya mulai kembali normal seperti jaga toko selama libur Lebaran.Liburan yang memang selalu dihara-harap oleh setiap orang untuk melakukan penyegaran dan pemulihan segala kepenatan beraktifitas sehari-hari dirasakan berbeda-beda oleh beberapa orang.

Banyak yang pulang kampung dan tidak sedikit pula yang memanh sudah bertempat tinggal di daerahnya sejak kecil ataupun dari keturunan sebelumnya seperti cerita barusan yang saya alami.

Selama libur Lebaran pun saya hanya beberapa waktu saja keluar rumah seperti pergi belanja untuk keperluan toko.Lalu pergi ke beberapa tempat.Memang suasana mudik Lebaran sangat terasa dibeberapa daerah di Kota Bogor yang slain dijuluki Kota Hujan yaitu Kota Sejuta Angkot.Tidak terlalu terjadi kemacetan yang selama ini selalu disebabkan oleh angkutan umum tersebut yang biasa beroprasi karena menaikan atau menurunkan penumpang di sembarang tempat,karena memang banyak warga pendatang yang mudik.Jusru sebaliknya,pusat-pusat makanan ataupun jajanan kuliner atau pun kesenian-kesenian yamg biasanya sepi oleh pengunjung ataupun pembeli menjadi sangat ramai dan tidak jarang tempat tersebut menyebabkan kemacetan local,yaitu macet hanya di daerah itu saja karena keramaian pembeli yang mungkin memang masyarakat sekitar daerah tersebut ditambah orang-orang yang datang dari kota luar untuk berbelanja oleh-oleh ataupun untk sekedar merasakan rasa-rasa dari kuliner khas Kota Bogor.

Pada saat saya pergi kedaerah Selatan Kota Bogor pun kemacetan hanya terjadi di sebagain daerah yang justru dihari-hari biasa tidak pernah mengalami terjadinya kemacetan.Dan anehnya lagi banyak aparat-aparat yang menyerah untuk mengatasi masalah kemacetan,jusrtu semakin memperparah keadaan.Dan kemacetan yang terjadi pada saat arus balik atau pun arus berangkat hanya terjadi di titik-titik rawan yang sudah diprediksi.Jalan raya pun terkadang menjadi tidak terduga macet atau tidak,terkadang di jalan yang besar sangat macet,dan di jalan yang kecil justru tidak terjadi kemacetan.Tidak aneh juga kalau kita mengalami kemacetan yang tidak ada penyebabnya setelah kita melewati jalan tersebut.

Mudik pada tahun ini pun lebih didomunasi oleh para pengendara kendaran roda dua atau sepeda motor dibandingkan dengan orang yang memlih untuk mudik menggunakan kendaraan roda empat.Karena memang untuk masalah biaya pun lebih terjangkau oleh banyaknya kalangan masyarakat.Dan bila terjadi kemacetan,para pengendara motor lebih cepat untuk melalui kemacetan tersebut dengan menyalip-nyalip.Tetapi jika dilihat dari segi keamanan justru kendaraan yang lebih ekonomis dari segi biaya ini justru yang paling rawan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di jalan selama perjalanan.Karena pengaman hanya sebatas helm,dan itu tidak terlalau menjamin keselamatan jika terjadi kecelakaan.Jangankan kendaraan roda dua,jika terjadi kecelakaan yang sangat mengerikan pun para pengendara kendaraan roda empat tidak dapat menghindarinya.Dan juag karena kendaraan roda dua yang dari bentuk pun lebih kecil dari kenadaran roda empat jadi jika terjadi kecelakaan akan mengakibatkan hal yang cukup fatal bagi pengendaranya.belum lagi kelalaian yang disebabkan oleh pengendara motor itu sendiri karena dari cara bawa motornya yang sembarangan,seperti menyalip tidak memikrkan ketepatan dan juga dari menyepelekananya spion yang sebenarnya memiliki peranan penting bagi para pengendara kendaran bermotor baik roda dua atau pun roda empat.Dan seperti menyepelekan rambu-rambu yang memang sudah disediakan untuk mengatur ketertiban para pengguna jalan raya.Seperti contohnya,para pengendara kendaraan roda dua sering melanggar rambu lampu lalu-lintas dengan menerobos walau lampu msaih berwarna merah,karena melihat sudah kosong.Bisa saja mengakibatkan hal yang sangat berbahaya bagi dirinya dan juga bagi para pengguna jalan lainnya.


Kecelakan juga rata-rata disebabkan oleh rasa egois dari para penegndara kendaraan masing-masing yang tidak mau mengalah satu sama lainnya,yang kebanyakan dilakukan oleh para pengendara kendaraan roda empat terhadap kekendaraan roda dua.Jadi ciptakan suasan tertib untuk mudik yang nyaman bagi diri kita sendiri dan juga bagi para pemudik lainnnya juga.


0 komentar:

Posting Komentar